...dan aku kembali dihancurkan waktu.
Sudah hampir setahun melakukan rutinitas yang sama tanpa terlalu ingin berubah, mungkin karena aku orang yang gampang puas diri tanpa ingin nampak lebih dari orang lain. Aku sama sekali gak punya planing untuk diriku sendiri, yang kulakukan adalah selalu punya planing untuk orang lain, memberi nasehat ini-itu, dan orang lain berubah, aku tetap... biasa.
Orang lain melihat aku yang perfeksionis dalam waktu, tapi sebenarnya aku semerawut, kacau, dan malas XD. Aku selalu berpikir waktu adalah jalan panjang, lurus, dan santai. Aku sebaik mungkin menghindari masalah, halangan, dan godaan karena aku tahu hal itu buruk dan tidak penting. Seperti ketika masih kecil aku tidak suka main petak-umpet, bersepeda, main kasti, atau main bola. Karena kupikir buat apa aku ngumpet agar dicari yang lain, bercapek-capek main sepeda, berlari-lari, atau rebutan main bola-aku tinggal minta dibelikan bola saja dan kumainkan sendiri. Ya, hidupku tanpa tantangan, dan aku lebih suka memandang teman-teman bermain dibalik jendela, mengamati. Sampai sekarang aku masih jadi seorang pengamat dan melihat orang-orang melakukan apa dan akan bereaksi seperti apa, aku tahu beberapa karakter manusia dan dia akan berakhir seperti apa. Sampai saat ini akupun tidak mengerti kenapa aku bisa dengan cepat menangkap reaksi dan perilaku bahkan sifat seseorang hanya dengan melihat wajahnya.