May 5, 2011

Mari Berbisnis

Aku terlahir sebagai sims (baca: manusia) yang frugal (based on sims traits, The Sims 3 game) yakni perilaku irit dan hemat teramat sangat. Bagaimana tidak, waktu aku akan dilahirkan menuju bidan/dokter/rumahsakit/dukun/BRC, aku lahir di mobil ketika setengah perjalanan berlangsung karena saat itu mungkin aku pikir akan sangat mahal biaya persalinan. Banyak hal keiritan-keiritan yang aku lakukan yang membuat teman-temanku jengkel ketika mengajakku ke mall, nonton di bioskop, makan di cafe, atau hal-hal lain yang mengeluarkan uang yang banyak.

Akan tetapi, sifat frugal ini bukan hal yang buruk buat si Embe (baca: pacarku bukan peliharaan). Ketika teman-teman laki-laki mengeluh ketika pulang dari dating mereka akan menghabiskan separuh atau kadang seluruh uang mereka untuk mengajak jalan-jalan, makan, nonton, atau membelikan beberapa stuff untuk pacar mereka, si Embe gak perlu susah-susah kayak gitu karena aku gak suka ke mall atau keramaian; gak suka nonton dengan banyak orang; gak suka fastfood, western food or Italian food; dan gak suka boneka, coklat, dan bunga potong

Yup, memang perilaku ini sedikit menyimpang dan membuatku lebih menyukai bagaimana caranya menghasilkan uang bukan menghabiskannya. Berangkat dari itu semua, aku suka dengan bisnis, creativity, dan beberapa hal yang menghasilkan uang. Banyak usaha yang pernah aku lakukan dan semuanya tentang penjualan tentunya. Meskipun semua hal itu belum membuatku kaya, tetapi ada sense sendiri ketika menawarkan barang dan saat dagangan kita dibeli orang. Banyak diantara teman dan saudara aku yang berwiraniaga, mereka dengan kreatifvitas dan semangat menyala-nyala seperti kompor. Ada pula yang masih malu menawarkan barang dagangannya padahal yang mereka jual bukan narkoba.

Welcome a New Challange


Banyak teman yang telah aku ajak berjualan bersamaku, termasuk si Embe, dan yang kini aku rintis adalah bisnis kaos sablon bersama temanku. Dengan keyakinan besar kami tau bahwa kami akan sukses. Banyak kesulitan yang menerpa dan yang paling besar adalah rasa malas. Teramat sulit sifat itu udah nempel seperti keong nempel di tembok.


Dalam berbisnis kita selalu diliputi kegelisahan, apakah laku? Gimana kalo pembeli nganggap barang julan kita terlalu mahal? Aku malu berjualan sendiri! Malasnya bangun pagi lalu buka lapak panas-panasan! Banyak sekali hal-hal yang menyurutkan langkah kita. Dari pengalaman-pengalamanku selama ini, aku selalu anggap apa yang aku jual itu memang layak aku jual dan layak mereka beli. Biarkan saja pembeli yang pergi dengan mencibir dagangan kita, dan yakin mereka menyesal karena tidak membelinya.

Uhm... Itu ajja dulu ya, kalo ada pertanyaan jangan malu cari di Google, kikikikik...

No comments:

Post a Comment

terima kasih banyak komentarnya, ya ^_^