Banyak ancaman kecelakaan di jalanan, bahkan untuk seorang pejalan kaki sekalipun. Tadi ketika melewati trotoar di wilayah Pasteur, banyak lalu lalang motor yang melewati trotoar. Ini membuatku, seorang pejalan kaki, merasa terancam keserempet. Beberapa kali aku meneriaki pengendara rese itu. Yang terakhir, ada seorang bapak-bapak yang merasa kesal karena jalannya aku sengaja halangi, sempat dia berkata, "Heuh." (ungkapan kesal, umpatan) dan aku teriak, "Trotoar itu hak pejalan kaki!" Kontan semua mata melihaku termasuk para pengguna mobil. Ini bukan kali pertama aku bertindak begitu, pernah sewaktu ke klinik aku mamarahi dokter yang tidak sopan dengan cara dia berbahasa, seolah bahwa pasien itu manusia 'bodoh', jadi jangan heran jika aku tidak akan melewatkan pengendara kurang waras yang bertindak seenaknya pada pejalan kaki.
Sabar Itu Memang Sulit |
Masih ingat dengan kasus Xenia yang menabrak para pejalan kaki? Memang hal itu tidak akan terjadi jika tanpa pengaruh narkoba. Tapi peristiwa itu harusnya membuat sadar para pejalan kaki untuk lebih waspada, bahkan di trotar sekalipun. Jujur, aku paling tidak suka melanggar peraturan, peraturan itu bukan untuk dilanggar, apalagi di jalanan yang bisa mengancam nyawa sendiri dan orang lain. Peraturan dibuat sedemikian rupa untuk menjauhkan kita dari ancaman kecelakaan.
Memang sulit hidup di jaman yang mayoritas orang-orangnya tidak sadar aturan. Aku tidak terlalu ingin belajar motor, apalagi aku seorang yang teramat ceroboh, aku terlalu takut untuk melakukan kesalahan di jalanan, Jadi akan lebih mudah mendengar cemooh orang terhadapku yang tidak menggunakan motor baik itu karena tidak punya atau tidak bisa menggunakannya. Oke, memang kecelakaan yang terjadi akhir-akhir ini membuatku gampang kesal dengan pengendara-pengendara yang rese, motor yang berisik, gak pake helm, sms sambil pake motor, dan banyak hal-hal lain yang sebenarnya mereka 'sedang beruntung' hanya saat itu, tapi entah di waktu yang lain.
I Support It, Sir! |
Aku terlalu kolot?! Ya, begitulah memang. Tapi sedikitnya kita bisa harus lebih arif di jalan raya, hormatilah hak pejalan kaki yang trotoarnya dipake berjualan, dipake pohon, dan dipake oleh kendaraan untuk lewat dengan seenaknya. Dan syukurlah, saat kesal itu muncul, aku selalu berharap mereka selamat sampai tujuan dan mereka sadar dengan bahaya-bahaya melanggar aturan. Hoah, maaf terlalu lebay, ini adalah curhatan seorang pejalan kaki saja.
---Keselamatan Itu Hanya Keberuntungan Yang Mungkin Besok Kita Tidak Akan Rasakan---
knp gak lu tendang aja tuh motor biar pada jatuh? hihihihi... *jahat sekali diriku*
ReplyDeleteiya, padahal kan kakinya lagi di perban, jd klo nendang juga ga bakalan sakit banget tuh kaki :P
Deletekalo gw tendang ntr gw saingan ma Gaston donk
ReplyDeleteEmm, jadi kepikiran, gimana ya cara penyuluhan buat para rider? Jika mereka mengikuti seluruh prosedur ujian pembuatan SIM, setidaknya mereka tahu beberapa aturan di jalan raya..
ReplyDeletesusah kalo blm ngrsain sendiri, harus diserempet dulu kyknya :D
Delete