Suatu hari aku ngobrol dengan mamaku, bukan sebuah obrolan serius sebenarnya. Aku memiliki keinginan jika menikah, ingin dirayakan secara sederhana saja. Tapi bukan berarti tanpa biaya besar tentunya, aku bilang bahwa aku ingin uang yang diberikan orangtuaku, ya semacam hadiah, atau biaya pernikahan tersebut aku gunakan untuk hal yang bermanfaat, misalnya… rumah, domba (untuk akikah), atau aku gunakan untuk berwirausaha.
Liat Deh, Ngapain Ikan Paus ikut Si Barongsai? |
Mamaku bilang, bagi manusia, apalagi seorang ibu, ada 3 perayaan yang ingin dirayakan secara simbolis; kelahiran, pernikahan, dan kematian. Setiap orang tua ingin memperlihatkan rasa sayang mereka terhadap anaknya dengan memperlihatkan kebanggaan mereka dengan sebuah acara. Salah satu acara suka cita adalah sebuah pernikahan, dimana waktu yang tepat untuk memperlihatkan gengsi (dalam hal positif) kepada orang lain. Kita (anak) adalah wujud orang tua, mereka ingin mewujudkan hal yang dulu, dalam hidup mereka, tidak terealisasikan. Itulah kenapa Bapakku yang tak sempat menyelesaikan Sekolah Dasar, ingin aku jadi dosen, kuliah S2, yaa… hal-hal berbau pendidikan tinggi. Dan mungkin saja, mamaku menginginkan sebuah acara pernikahan yang indah, itulah sebabnya, sekarang aku ingin jika aku menikah aku mau semua hal mamaku yang mengurusnya, aku tak ingin memiliki konsep seperti apa, atau bagaimana.
Aku melihat tas lucu dari bahan tissue, di kamar pamanku, dengan motif dan model yang menarik. Setelah aku lihat ternyata tas tersebut dari acara 40 hari temanku yang meninggal. Terlalu mewah menurutku, tapi aku tau hingga saat itu aku hampir meneteskan air mata. Temanku (yang sempat aku menulis tentangnya di blog sebelumnya) adalah seorang anak perempuan satu-satunya dari 3 bersaudara, yang dalam adat sunda, perempuan yang memiliki hak istimewa merayakan pernikahannya. Dan tentu untuknya, tidak akan pernah terwujud, oleh karena itu ibunya memberikan hal yang istimewa di acara kepergiannya… ah, aku jadi sedih lagi :(. Dari sana aku semakin mantap untuk merayakan pernikahanku kelak karena kita tidak akan pernah tau seberapa besar arti sebuah perayaan, jangan melihat dari segi ekonomi, tapi dari simbolisasinya.
:)
ReplyDeleteI like the way you think about something, it's sometimes out of box.
maybe because you have so many experience..
:')
P.S: kebayanya warna biru laut ya :P
eh, br kbca komen-nya, saking udh lm g buka blog hiii
ReplyDelete