Alasan (harus) Kuliah S2

*ngetik blog saat galau tugas

Ketika hendak masuk kuliah S2, tentu aku tidak serta-merta secara spontan tanpa spion langsung daftar gitu ajja. Bukan (mungkin) karena aku Libra yang suka ini-itu mikir lama, tapi tentu para zodiak lain pun akan sama bingungnya ketika mencari alasan untuk kuliah (lagi).

Hampir dua tahun menjadi pengangguran yang bahagia membuatku berpikir, sampai kapan kebahagiaan ini akan berlangsung. Bangun pagi, makan, pantengin laptop seharian. Sementara dari status-status fb, banyak dari teman-temanku yang sibuk kerja, berumah tangga, atau juga pusing menganggur. Tiga hal itu menjadi salah satu yang (harusnya) aku pilih. Ketika mensearch lowongan pekerjaan (tanpa maksud menyudutkan pekerjaan siapapun) aku sama sekali tidak tertarik.

Kenapa jadi curcol gini sih. Oke, jadi alasanku kuliah lagi adalah...

adalah...

 

adalah...

Tentu mengembangkan ilmu yang udah aku dapat sebelumnya, ingat bahwa kuliah S2 itu idealnya melanjutkan kuliah S1 karena agar kuliah sebelumnya gak sia-sia hhihii... I'ts true, jika bosan dengan kuliah yang 4 tahun sebelumya udah digelari sarjana, maka lebih baik coba dulu training, misalkan mau pindah ke akuntansi, lebih baik belajar dulu di kursus singkat semacamnya, kalo merasa mampu dan gak bosan maka silakan lanjutkan ke jenjang S2 :) Aku ngambil linear dan mempermudah proses kuliah karena mata kuliahnya sama ajja dengan waktu S1 dulu, beberapa buku juga sama jadi menghemat biaya buku.

Kuliah lagi itu akan meningkatkan derajat kita di mata orang lain, karena tentu ilmu kita akan lebih atau setara dengan yang lainnya. Ini adalah bukti bahwa ilmu memang meninggikan nilai manusia di mata manusia (kita bicara horizontal ajja ya, kalo secara vertikal itu urusan di akherat ajja masing-masing :p)

MAHAL. Kuliah S2 itu mahlun, lho memang kok kalo murah berarti semua orang kuliah donk :) Alasan banyak orang urung melanjutkan kuliah itu karena harga. Gini lho, waktu cari-cari info UGM aku semangat karena biaya persemesternya 4 jutaan, ketika kelulusan udah dapat eh ternyata eh ternyataa... Biayanya jadi 7,5 juta :( dan saat itu aku memilih untuk mundur sajja. Dan tau gak Mamaku bilang apa?

"Kalo untuk pendidikan, semahal apapun pasti akan kembali lagi kok baik dalam bentuk utuh ataupun nilai yang lain."

Pengen nangis saat denger itu, Mamaku yang sama sekali tak pernah merasakan kuliah bisa sebijak itu (berarti jangan kuliah hahha). Oke, oke... Hal lain juga banyak sih alasan untuk kuliah lagi. Tetapi pertanyaan semacam "Abis lulus, trus ngapain?" Aku juga gak bisa jawab, karena takdir ditangan Tuhan, jhahaha.

Ada hal lain... Aku mau suatu saat nanti anakku akan bangga mamanya adalah seorang yang berilmu dan juga membanggakan keduaorangtuaku :)