Istilah Cafe Sunda sebenernya cuma aku ajja nih yang bilang, istilah populernya di sini adalah BurJo atau Bubur Kacang Ijo. Temanku di Jogja ini mengatakan kalo warung Burjo itu pegawai dan pemiliknya orang Sunda, meskipun makanan yang dijualnya bukanlah masakan Sunda. Makanan yang dijuanya selain bubur kacang, ketan, atau bubur ayam mereka menjual gorengan, minuman macam-macam, nasi, dsb. Murah-meriah juga. Dan biasanya mereka buka 24 Jam!
Di Burjo ini aku bisa berbicara Bahasa Sunda sama pegawai dan beberapa pengunjungnya, yaa... serasa masih tinggal di Bandung. Meskipun aku masih gak terlalu suka makan di Burjo baik yang di Yogyakarta ataupun yang di Bandung sekalipun. Biasanya nama warung Burjo diambil dari nama daerah asal penjual (gambar di bawah diambil dari salah satu webblog, ya. Belom sempet poto-poto soalnya)
Pernah bertanya pada salah satu pegawai di Burjo, "Emang di mana Jawa Barat na?" (memangnya Jawa Baratnya di sebelah mana, ya?)
"Abi mah di Banung (Bandung maksudnya, biasalah kalo orang Sunda tuh fon B dan D pelit diucapkan)." (saya tinggal di Bandung) Jawab Aa Burjo
"O iya? Abi ge di Ban(d)ung, di mana na?" (Bandungnya sebelah mana?)
"Kuningan." Dia jawab
zzZZZz... Kuningan itu bukan di Bandung! Hahhaha. Tapi katanya, kalo ditanya dia pasti jawab gitu, soalnya orang-orang di sini kenal Jawa Barat ya Bandung. Kalo bilang Ciamis, Kuningan, Cirebon, mereka akan kebingungan.
Ya, aku ke Burjo kalo lagi sepi ajja pengen ngomong Sunda, meskipun cuma makan mie rebus atau cuma ngopi. Kalo di Jawa Barat mungkin orang orang Jawa (Tenga, Timur, atau Jogja) akan ke warteg kalo mereka kangen tanah kelahirannya.
*Uhmm... Oke, nanti aku nulis lagi ya. Kayaknya mendung banget nih, saatnya tidur :D